Direktur Penting PT Garuda Indonesia, Pahala Mansury, menjelaskan pihaknya sekarang memakai pesawat berbadan lebar type Boeing 777-300ER serta Airbus 330-300/200. "Pesawatnya irit bahan bakar, irit cost, lebih andal, serta bertambah nyaman untuk pemakai layanan kami saat melancong dengan penerbangan jarak jauh," kata Pahala di Cengkareng, Tangerang, Senin, 9 Oktober 2017.
Pahala menjelaskan ke-2 pesawat type itu telah lumayan memadai untuk penuhi keperluan konsumen setia. "Masih tetap mencukupi bahkan juga jika tahun kedepan ingin tingkatkan available seat sampai 12 %," katanya.
Boeing 747-400 akan di jual. Garuda masih tetap mengatur hasilnya sampai malas mengungkapkan calon konsumen serta harga jual.
Pesawat terbang komersil Airbus A330-300 (kiri) serta pesawat terbang komersil Boeing 777-300ER di hanggar Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, 1 Februari 2016. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menghadirkan Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class pertama serta Boeing 777-300ER yang ke-10. TEMPO/Tony Hartawan
Boeing 747-400 adalah pesawat berbadan besar bikinan Amerika. Pesawat dapat menyimpan 428 penumpang. Ruang terbagi dalam 42 kursi di kelas eksekutif serta 386 kursi di kelas ekonomi dengan AVOD (audion and video on permintaan) cuma ada di kelas eksekutif.
Pesawat ini diperlengkapi empat mesin jet dan dek hingga dijuluki Jumbo Jet. Winglet memberi dampak sayap yang melebar, akan tetapi tiada melewati slot bandara standard. Pesawat ini dijuluki Queen of Sky.
Pesawat paling besar dari armada Garuda ini dikenal juga sebab daya tahannya. "Mereka bisa terbang long range non-stop dengan kecepatan tambah tinggi, dan bisa mengangkat semakin banyak payload, baik penumpang ataupun kargo," kata Pahala.
Kemampuan besar itu begitu berguna untuk penerbangan haji serta umroh dan penerbangan charter. Diluar itu, pesawat ini bisa dipakai menjadi pesawat “sapu jagat” di domestik bila berlangsung kegagalan sistemik pada penerbangan Garuda seperti volcanic ash serta yang lain.
Garuda Indonesia menjalankan pesawat B747-400 untuk melayani rute-rute penerbangan internasional serta domestik. Rute itu diantaranya Amsterdam, London, serta Banda Aceh.
Pada 2000, pesawat Boeing 747-400 Garuda Indonesia sempat membawa Presiden Abdurahman Wahid dalam kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat. Pesawat ini sempat juga terbang nonstop kira-kira 13 jam dari Munich ke Halim Perdanakusuma untuk melayani penerbangan spesial menjemput jenazah almarhumah Ainun Habibie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar